Wiku Adisasmito, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, menjelaskan bahwa undangan vaksinasi COVID-19 akan dikirimkan melalui pesan singkat atau SMS. Cara ini dilakukan pula dalam vaksinasi terhadap para tenaga kesehatan (nakes).
"Sama halnya dengan vaksinasi pada tenaga kesehatan, masyarakat juga akan menerima undangan lewat SMS dan selanjutnya dapat melakukan registrasi sebelum menerima vaksinasi," ungkap Wiku dalam konferensi pers daring yang ditayangkan pada kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis, 4 Februari.
BACA JUGA:
Terkait ketersediaan data, lanjut Wiku, sejumlah pihak bekerja sama, yaitu Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Koordinator Perekonomian, BPJS, Telkom, serta Kominfo.
"Untuk mekanisme vaksinasi masyarakat umum ini nantinya mengguanakan sistem satu data vaksinasi," tambahnya.
BACA JUGA:
Target vaksinasi COVID-19 di Indonesia
Rencanya, pemerintah akan melakukan vaksinasi terhadap 181,5 juta penduduk guna mewujudkan kekebalan komunal terhadap COVID-19.
Vaksinasi COVID-19 gelombang pertama dilaksanakan pada Januari sampai April 2021. Sasarannya adalah 1,3 juta petugas kesehatan yang ada di 34 provinsi; 17,4 juta petugas publik; dan 21,5 juta warga usia lanjut.
Gelombang kedua dilaksanakan pada April 2021 hingga Maret 2022. Target vaksinasi gelombang kedua adalah 63,9 juta warga di daerah dengan risiko penularan tinggi dan 77,4 juta anggota masyarakat lain dengan pendekatan klaster sesuai dengan ketersediaan vaksin.
Pemerintah sudah mengonfirmasi pemesanan 329,5 juta dosis vaksin COVID-19 dari beberapa produsen vaksin, termasuk perusahaan farmasi Tiongkok, Sinovac; produsen vaksin Amerika Serikat-Kanada Novavax; perusahaan farmasi Inggris AstraZeneca; serta perusahaan farmasi Jerman dan Amerika Serikat Pfizer BioNTech.
Ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI.id, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!