Berdasarkan buku Khazanah Negeriku; Mengenal 33 Provinsi di Indonesia (2011) karya Agung Bawantara, Putu Ebo, dan Maria Ekaristi, rumah adat Sulawesi Tengah adalah rumah tambi.
Rumah ini memiliki bentuk panggung dengan keunikan berupa bagian atap yang juga berfungsi sebagai dinding. Bentuk rumah ini trapesium dengan alas rumah yang terbuat dari susunan balok. Pondasi rumah terbuat dari batu alam.
BACA JUGA:
Rumah tradisional Sulawesi Tengah ini tak memiliki kamar. Jadi semua kegiatan dilakukan dalam satu ruangan.
Penghuninya bisa tidur di ruang tengah dengan alas dari kulit kayu. Selain itu, di ruang utama rumah juga terdapat tungku yang digunakan untuk memasak atau menyajikan kuliner.
Seluk beluk rumah adat Sulawesi Tengah
Rumah tambi menghadap utara-selatan agar tidak menghadap ataupun membelakangi matahari. Rumah panggung ini ditopang oleh tiang-tiang penyangga yang tingginya tak lebih dari satu meter.
Tiang-tiang tersebut biasanya terbuat dari kayu bonati, yaitu jenis kayu hutan yang kuat dan tak mudah lapuk. Tangga yang digunakan untuk masuk ke dalam rumah terbuat dari batang-batang kayu. Jumlah anak tangganya bisa berbeda-beda karena memiliki makna tersendiri.
Anak tangga yang jumlahnya ganjil menunjukkan bahwa rumah tersebut adalah rumah kepala adat. Anak tangga yang berjumlah genap menandakan bahwa rumah tersebut rumah penduduk.
Rumah Tambi digunakan sebagai tempat tinggal. Tak jauh dari lokasinya, ada bangunan tambahan, yaitu buho atau gambiri.
Bangunan tersebut bentuknya trapesium dengan dua lantai. Lantai bawah memiliki fungsi sebagai tempat menerima, sedangkan lantai atas menjadi lumbung padi.
Ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI.id, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!