Bagikan:

JAKARTA - Sebuah laporan berita palsu yang mengklaim bahwa aplikasi kecerdasan buatan (AI) asal China, DeepSeek, didasarkan pada kode rahasia Uni Soviet telah tayang di televisi nasional Rusia. Insiden ini mencerminkan nostalgia yang masih kuat dalam masyarakat Rusia terhadap kejayaan teknologi di masa lalu.

Situs berita satir Rusia, Panorama, yang secara terbuka menyatakan bahwa kontennya bersifat fiksi, menerbitkan wawancara buatan dengan pendiri DeepSeek, Liang Wenfeng. Dalam wawancara tersebut, Liang diklaim memuji para pemrogram Soviet atas kontribusi mereka dalam pengembangan teknologi.

Laporan palsu itu menyebutkan bahwa kode yang digunakan oleh DeepSeek sebenarnya dikembangkan pada tahun 1985 oleh tim ilmuwan yang dipimpin oleh Viktor Glushkov. Glushkov dikenal sebagai pencipta komputer pribadi pertama Uni Soviet pada tahun 1960-an. Ia juga merancang jaringan pemrosesan data yang bertujuan membantu perencanaan ekonomi terpusat Soviet. Beberapa ilmuwan Rusia bahkan berpendapat bahwa jaringan tersebut memiliki fitur awal dari kecerdasan buatan.

Berita palsu ini dengan cepat menyebar luas dan akhirnya dilaporkan sebagai fakta oleh saluran televisi nasional Rossiya One. Selain itu, laporan ini juga diangkat oleh berbagai akun media sosial berpengaruh di Rusia.

"Uni Soviet bukan hanya negara yang paling berpendidikan dan maju. Uni Soviet adalah peradaban ilmiah dan teknologi," tulis pemimpin Partai Komunis Rusia, Gennady Zyuganov, dalam sebuah unggahan di Telegram. Namun, unggahan tersebut kemudian dihapus.

Meskipun memiliki sejarah panjang dalam sains dan teknologi, Rusia saat ini hanya menempati peringkat ke-31 dari 83 negara dalam Indeks AI Global yang dirilis oleh Tortoise Media yang berbasis di Inggris. Indeks tersebut mengukur implementasi, inovasi, dan investasi dalam bidang kecerdasan buatan. Rusia tertinggal jauh dibandingkan Amerika Serikat dan China, bahkan masih di belakang sesama anggota BRICS seperti India dan Brasil.

Sementara itu, Rusia terus mengamati dengan cermat kemajuan AI yang dicapai China. Model terbaru DeepSeek yang dirilis bulan lalu telah mengguncang lanskap teknologi global, dan Rusia berusaha mengambil pelajaran dari kesuksesan tersebut.