Bagikan:

JAKARTA – Kementerian Perindustrian Korea Selatan telah memblokir sementara akses karyawan ke startup kecerdasan buatan (AI) asal China, DeepSeek, karena masalah keamanan. Hal itu diungkap seorang pejabat kementerian pada Rabu, 5 Februari. Langkah ini diambil seiring dengan meningkatnya kewaspadaan pemerintah terhadap layanan AI generatif.

Pemerintah Korea Selatan mengeluarkan pemberitahuan pada Selasa 4 Februari, yang meminta kementerian dan lembaga pemerintah untuk berhati-hati dalam menggunakan layanan AI, termasuk DeepSeek dan ChatGPT, dalam lingkungan kerja.

Perusahaan listrik negara, Korea Hydro & Nuclear Power, telah lebih dulu memblokir penggunaan layanan AI seperti DeepSeek sejak awal bulan ini. Selain itu, Kementerian Pertahanan Korea Selatan juga telah melarang akses ke DeepSeek di komputer militer, menurut pejabat pada Kamis.

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan turut membatasi akses DeepSeek pada komputer yang terhubung ke jaringan eksternal, seperti dilaporkan oleh Yonhap News Agency. Namun, kementerian tersebut menolak memberikan rincian lebih lanjut terkait langkah-langkah keamanan yang diambil.

DeepSeek sendiri belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar melalui email. Belum jelas apakah pemerintah Korea Selatan juga akan mengambil tindakan serupa terhadap ChatGPT.

Semakin Banyak Negara Larang DeepSeek

Dengan kebijakan ini, Korea Selatan menjadi negara terbaru yang membatasi atau memperingatkan soal penggunaan DeepSeek. Sebelumnya, Australia dan Taiwan telah lebih dulu melarang penggunaan DeepSeek di semua perangkat pemerintah minggu ini, dengan alasan potensi risiko keamanan dari startup AI asal China tersebut.

Di Eropa, Otoritas Perlindungan Data Italia memerintahkan DeepSeek untuk memblokir chatbot-nya di negara tersebut pada Januari lalu setelah perusahaan gagal memenuhi regulasi privasi yang diminta. Sejumlah negara lain, termasuk AS dan India, juga tengah mengkaji dampak penggunaan DeepSeek.

Di Korea Selatan, Badan Pengawas Privasi Informasi berencana meminta DeepSeek untuk memberikan klarifikasi terkait cara mereka mengelola data pribadi pengguna.

DeepSeek dan Ketakutan Akan Dominasi AI China

Peluncuran model AI terbaru dari DeepSeek bulan lalu mengguncang dunia teknologi. Startup China ini mengklaim bahwa model AI mereka setara atau bahkan lebih unggul dari produk buatan AS, dengan biaya produksi yang jauh lebih murah.

Perusahaan teknologi Korea kini semakin waspada dalam menggunakan AI generatif. Operator aplikasi perpesanan terbesar di Korea Selatan, Kakao Corp, telah meminta karyawannya untuk tidak menggunakan DeepSeek karena alasan keamanan. Langkah ini diambil sehari setelah Kakao mengumumkan kemitraan dengan raksasa AI OpenAI.

Tak hanya Kakao, produsen chip AI SK Hynix juga membatasi akses ke layanan AI generatif dan hanya mengizinkan penggunaannya dalam kondisi tertentu. Sementara itu, raksasa portal web Korea, Naver, meminta karyawannya untuk tidak menggunakan layanan AI yang menyimpan data di luar perusahaan.

Dengan semakin banyaknya negara dan perusahaan yang membatasi DeepSeek, tampaknya kekhawatiran global terhadap pengaruh AI China di sektor keamanan dan teknologi semakin meningkat.