Bagikan:

Yogyakarta - Ketua Umum Persatuan Olahraga Berkuda (Pordasi) Pacu, Teddy Soediro, yang didampingi Ketua Harian Eddy Wijaya diterima Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), KGPAA Paku Alam X di Gedhong Pareanom, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin, 14 April 2025, pagi WIB.

Dalam pertemuan yang berlangsung hangat tersebut, pengurus pusat Pordasi Pacu mendapatkan pesan dari Sri Paduka.

"Marilah bersama-sama memajukan kegiatan berkuda. Harapan saya, Pordasi Pacu dapat membuat kegiatan berkuda terjun ke segala kalangan masyarakat dengan lebih menarik partisipasi dan tentunya secara merakyat," ungkap Sri Paduka.

Kunjungan tersebut sekaligus bertujuan untuk meminta arahan beserta restu dari Sri Paduka terkait pemilihan Ketua Pemprov Pordasi Pacu di DIY.

Sebagaimana diketahui, setelah transformasi organisasi Pordasi nasional pada November 2024, federasi menjadi empat meliputi Pordasi Pacu, Equestrian, Berkuda Memanah, dan Polo.

Setelah transformasi, Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi salah satu daerah yang belum membentuk struktur federasi Pordasi Pacu tersebut.

"Harapannya silakan diatur sebaik-baiknya terkait pemilihan tersebut. Saya juga akan mencoba memberikan saran atau mencari pemimpin yang mungkin Pordasi Pacu inginkan untuk cabang Yogyakarta, tapi tidak dapat menunjuk secara langsung," ujar Sri Paduka.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Harian PP Pordasi Pacu, Eddy Wijaya, juga menyampaikan rencana mengadakan pacuan kuda tradisional di NTB sekitar November 2025.

"Event ini akan menjadi wadah pembinaan atlet dan kuda tradisional yang selama ini belum terakomodasi menjadi piala-piala dari secara nasional misalnya," ujar Eddy Wijaya.

Penyelenggaraan event tersebut, menurut Eddy Wijaya, juga akan mengembangkan UMKM daerah dan sektor pariwisata.

"Ada event itu tentunya UMKM nanti akan berkembang, baik yang jualan makanan, minuman, peralatan yang berhubungan dengan kuda, dan lain sebagainya, supaya bisa maju, termasuk sektor pariwisata," ujarnya.

Eddy Wijaya juga berharap olahraga berkuda, khususnya dalam Pordasi Pacu, bisa maju di seluruh Indonesia baik prestasi ataupun yang berpacu di tradisional, khususnya di Yogyakarta.

"Sesuai dengan pesan dari Kanjeng Gusti, kita juga harus memerhatikan dari kuda-kuda yang pemula supaya diberi kesempatan untuk berlaga, seperti nanti akan ada Paku Alam Cup selain Hamengku Buwono Cup."

"Paku Alam Cup yang diperuntukan untuk kuda-kuda pemula supaya ada pembinaan prestasi dari awal," tutur Eddy Wijaya.

Pertemuan yang hangat antara Pengurus Pusat Pordasi Pacu bersama Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X ditutup dengan ramah tamah.