YOGYAKARTA - Pernahkah Anda melihat seorang teman yang berasal dari Bali atau beragama Hindu mengenakan gelang tiga warna. Gelang ikonik ini disebut dengan gelang Tridatu yang memiliki makna mendalam bagi masyarakat Hindu di Bali. Di samping itu, banyak yang bertanya mengenai gelang Tridatu menurut Islam.
Gelang Tridatu merupakan gelang khas yang biasa ditemukan di Bali. Gelang ini memiliki jalinan tiga warna benang, yaitu merah, putih, dan hitam. Tak sekadar gelang hiasan saja, gelang ini termasuk simbol keagamaan umat Hindu.
Lantas bagaimana jika seorang Muslim menggunakan gelang ini meskipun hanya sebagai hiasan memperindah penampilan saja? Seperti apa pandangan mengenai gelang Tridatu menurut Islam sangat penting untuk dipahami.
Apa Itu Gelang Tridatu?
Gelang Tridatu di dalam tradisi umat Hindu dianggap sebagai simbol keagamaan. Dengan jalinan tiga warna, gelang ini dipercaya melambangkan kehadiran Tuhan dalam bentuk Tri Murti, yaitu Brahma, Wisnu, dan Siwa.
Mengacu pada jurnal Bisnis Gelang Tri Datu sebagai Budaya Populer pada Masyarakat Bali karya Anantawikrama T. Atmadja dan I Wayan Rai, Tri Murti digambarkan dengan tiga helai benang berwarna merah, putih, dan hitam.
Setiap warna pada benang tersebut memiliki arti spiritual masing-masing. Benang warna merah untuk Brahma, warna hitam untuk Wisnu, dan warna putih untuk Siwa. Oleh karena itu tiga benang ini disebut Tridatu, yang berarti "tiga warna.”
Dalam kepercayaan Hindu, gelang Tridatu memiliki fungsi sebagai penolak bala. Gelang ini dipercaya dapat melindungi pemakainya dari penyakit maupun pengaruh buruk seperti ilmu hitam, leyak, cetik, atau guna-guna. Biasanya, gelang ini diperoleh melalui ritual persembahyangan di Pura tertentu.
Gelang Tridatu Menurut Islam
Islam mengajarkan bahwa Allah adalah Tuhan Yang Maha Esa, tanpa ada sekutu bagi-Nya. Keyakinan ini bertolak belakang dengan kepercayaan Hindu yang menyatakan bahwa Tuhan hadir dalam bentuk Tri Murti, yang dilambangkan dengan gelang Tridatu.
Dengan demikian, mengenakan gelang Tridatu dapat diartikan sebagai bentuk dukungan terhadap keyakinan tersebut. Padahal, dalam Al-Qur'an Surat Al-Kafirun ayat 6, Allah secara tegas melarang umat-Nya mencampuradukkan ajaran Islam dengan kepercayaan agama lain.
Allah berfirman: “Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.” (QS. Al-Kafirun: 6)
Mengacu dari tafsir Kemenag, ayat ini mengandung makna bahwa tidak diperbolehkan adanya kompromi atau pertukaran dalam hal ibadah kepada Allah SWT dengan penganut agama lain. Ibnu Jarir Ath Thobari menjelaskan:
“Bagi kalian agama kalian, jangan kalian tinggalkan selamanya karena itulah akhir hidup yang kalian pilih dan kalian sulit melepaskannya, begitu pula kalian akan mati dalam di atas agama tersebut. Sedangkan untukku yang kuanut. Aku pun tidak meninggalkan agamaku selamanya. Karena sejak dahulu sudah diketahui bahwa aku tidak akan berpindah ke agama selain itu.” (Tafsir Ath Thobari, 24: 704)
Selain itu, umat Muslim diharuskan mematuhi adab berpakaian yang telah diatur dalam syariat, termasuk dalam penggunaan perhiasan seperti gelang untuk laki-laki dan perempuan.
Mengacu pada buku Fiqh Wanita: Antara Tuntunan dan Tuntutan Panduan Praktis bagi Wanita Muslimah karya Rusdiana Navlia Khulaise, wanita diizinkan mengenakan perhiasan (emas atau perak), baik berbentuk melingkar maupun tidak, asalkan tetap dalam batas yang wajar.
Batas wajar ini berarti tidak memperlihatkan perhiasan tersebut kepada pria yang bukan mahramnya. Selain itu, wanita juga perlu memastikan bahwa gelang yang dikenakan tidak bertentangan dengan ketentuan syariat.
Akan tetapi, anjuran tersebut tidak berlaku pada laki-laki. Seorang laki-laki muslim diharamkan mengenakan perhiasan, baik yang berupa perak dan emas, kulit, hingga benang sekalipun.
Ajaran tersebut sesuai dengan salah satu riwayat Rasulullah, “Emas dan sutera dihalalkan bagi orang-orang perempuan umatku dan diharamkan bagi laki-laki.”
Demikianlah ulasan mengenai gelang Tridatu menurut Islam dan hukum pemakaiannya. Dari pembahasan di atas, bisa disimpulkan bahwa umat Muslim sebaiknya tidak memakai gelang Tridatu walaupun tujuannya hanya untuk fashion. Baca juga tradisi Hari Raya Galungan dalam agama Hindu.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI. Kami menghadirkan info terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.