JAKARTA - Maskapai penerbangan memberlakukan aturan keselamatan yang lebih ketat terkait baterai, menyusul kebakaran di pesawat jet penumpang Air Busan yang menimbulkan kekhawatiran keselamatan.
Mulai Kamis, penumpang Jeju Air diharuskan menyetujui aturan yang mengimbau mereka untuk tidak meletakkan baterai lithium-ion di rak penyimpanan atas sebelum check-in, baik melalui perangkat seluler maupun gerai, dikutip dari The Korea Times 6 Februari.
Berdasarkan aturan keselamatan yang baru, penumpang disarankan untuk tidak membiarkan baterai lithium-ion mereka tidak terlihat saat berada di dalam pesawat.
Jeju Air juga akan mengumumkan aturan terbaru tersebut dalam empat bahasa, yakni Korea, Inggris, Jepang dan Mandarin di pintu keberangkatan.
Langkah tersebut menyusul meningkatnya masalah keselamatan setelah pesawat Air Busan terbakar sebelum lepas landas di Bandara Internasional Gimhae, Busan bulan lalu.
Penyebab pasti di balik kecelakaan pada 28 Januari tersebut belum dikonfirmasi. Tetapi, baterai di tas jinjing penumpang diduga sebagai pemicu kebakaran.
Meski tidak ada korban jiwa yang dilaporkan dari kecelakaan tersebut, hal itu telah meningkatkan kekhawatiran publik atas keselamatan pesawat di Negeri Ginseng.
Sementara itu, Korean Air telah memutuskan untuk meningkatkan langkah-langkah keselamatan, mendorong penumpang untuk tidak menaruh baterai mereka di rak penyimpanan atas.
Maskapai penerbangan nasional itu juga akan membuat dua pengumuman sebelum penerbangan yang meminta penumpang untuk menyimpan semua perangkat yang dioperasikan dengan baterai di badan mereka atau di saku kursi.
"Maskapai penerbangan memperkenalkan langkah-langkah tersebut, karena mereka dapat segera mengambil tindakan jika terjadi kebakaran baterai," kata seorang pejabat dari industri tersebut.
"Tetapi, kami tidak dapat memaksa mereka untuk melakukannya karena kurangnya dasar hukum," lanjutnya.
Asiana Airlines mengikuti langkah serupa dengan melengkapi semua pesawatnya dengan perangkat pemadam kebakaran. Sedangkan Air Seoul dan T'way Air juga telah memutuskan untuk memperkuat pengumuman keselamatan mereka dengan mengimbau penumpang untuk membawa baterai mereka.
Air Busan berencana untuk memeriksa apakah penumpang memiliki baterai di bagasi kabin mereka di gerbang keberangkatan. Langkah tersebut akan dimulai pada Hari Jumat.
BACA JUGA:
Namun, masih harus dilihat apakah langkah-langkah tersebut akan efektif, karena aturan keselamatan tidak dapat ditegakkan secara hukum. Menurut Asosiasi Transportasi Udara Internasional, baterai lithium-ion tergolong barang berbahaya, tetapi tidak ada pembatasan terkait pengangkutannya melalui udara.
Sebagai tanggapan, otoritas Korea Selatan melakukan pembicaraan dengan pelaku industri penerbangan untuk mengatur penggunaan baterai dalam pesawat. Kementerian Pertanahan, Infrastruktur dan Transportasi diharapkan mengumumkan langkah-langkah terperinci pada Bulan April.